“Oh my god …”lirih Rara saat melihat Yudha yang tengah berjalan menuju kantin sekolah. Yah, Rara bella utami namanya, gadis lucu yang pandai bergaul ini sering di panggil Rara cempluk oleh kawan-kawan sekolah nya itu adalah penggemar rahasia Yudha alias aditya anggara Yudha cowok paling perfect di sekolahnya, SMAN 1.
Rara adalah cewek yang punya banyak teman bahkan sahabat baik di sekolah nya,karena sifatnya yang ramah, baik, santun, cerdas dan merupakan siswa teladan, maka tak heran jika banyak teman-teman lelakinya yang menyukainya, baik karena punya perasaan atau pun sekedar berteman. Berbanding terbalik dengan si Yudha, cowok yang di kagumi Rara. Yudha adalah cowok paling cuek sedunia, hampir ia tak punya kawan di kelas, eh tapi ada 1 deng teman nya yang sering bareng sama dia, namanya Igo.
“ya ampun cem…pagi-pagi udah kesurupan agaknya kamu,,”desah dita, salah satu sahabat Rara.
“ih, ya kamu liat aja noh, cakepnya ceee’ J”jelas Rara kepada dita.
“tapi dia itu enggak peka cem, percuma aja kamu kaya orang gila gini, toh dia enggak bakal ngerti cem..”jelas dita kepada sahabatnya itu.
“iya,aku juga tau dita, apa salah nya sih bermimpi J, sudah lah, mulai lapar nih perut. mending segera menghadap nasi, siapa tau bisa ketemu sama si ganteng, hahahaha…”tawa Rara dan segera bergegas pergi ke kantin bersama dita. Dita hanya tersenyum dan menggelengkan kepala setelah mendengar celoteh sahabatnya itu.
Bel tanda masuk telah berbunyi.tepat saat Rara dan dita selesai makan.
“udah masuk tuh cem, yok cepetan dikit..” perintah dita kepada Rara yang tengah menghabiskan es nya.
“jadi ulangan apa ta?” Tanya Rara sembari mengingat-ingat tugas minggu lalu.
“kaya nya si begitu..” jawab dita ragu.
Setelah es nya habis Rara beranjak dari tempat duduk untuk membayar makanan nya tadi dan segera kembali ke kelasnya untuk melanjutkan aktivitasnya.
* * *
Bel pun berbunyi tanda usai jam sekolah. Semua siswa mulai berhamburan hampir memenuhi jalanan pada siang itu. Tapi tidak dengan Rara. Ia tak langsung pulang melainkan duduk di dekat parkiran.
“loh kok belum pulang ra?”cetus seorang teman Rara yang mendapati nya sedang duduk melamun di dekat parkiran.
“eh,emm,anu,itu lagi nunggu temen..”jawab Rara sedikit gugup karena kaget.
“oh,ya udah duluan ya ra J..”ucap temannya dan lalu meninggalkan Rara.
“ya ampun mana si orang satu itu”desah Rara sambil menengok jarum jam di tangan nya.
Srek…srek…bunyi orang berjalan,dan suara itu mulai mendekati Rara.
“astaga!!!”desah Rara dalam hati,seketika tubuhnya dingin,ia tertunduk tak mampu mengangkat dagunya dan melihat siapa yang datang itu. Yang ia ketahui hanyalah sepatu yang di pakainya sama persis dengan sepatu yang di pakai Yudha.
“maaf ya nunggu lama J…”ucap lelaki itu yang membubarkan gelisah Rara.
“iya, enggak papa kok…”balas Rara. Tetap menunduk.”emm..kamu mau ngomong apa?” lanjutnya.
“kayanya jangan disini deh ngomongnya, emm…kamu udah laper belum? gimana kalo sambil makan aja ngobrolnya..”tawar Yudha kepada kepada Rara.
“emm,ya udah terserah kamu..”jawab Rara dengan semangat nya J.
Kemudian mereka berdua bergegas pergi meninggalkan halaman sekolah. Sesampainya di tempat tujuan,yaitu rumah makan langganan Yudha, Rara disuruh memesan makanan kesukaannya. Sambil menikmati makan siang nya itu Yudha memulai obrolannya dengan Rara.
“ra..boleh tanya enggak?” pertanyaan Yudha memecahkan keheningan di antara keduanya.
“ya, silakan, mau tanya apa..”jawab Rara gugup.ia takut jika Yudha akan menanyakan hal yang sama dengan yang dipikirkannya.
“kamu kenal rizka enggak? anak kelas XI A 3..” tanya Yudha dengan wajah penasaran.
“rizka?” ulang Rara dengan wajah kaget.”ada apa dia dengan rizka..” pikirnya
“iya, rizka, kamu kenal enggak?”tanya Yudha dengan nada lebih penasaran.
“em, enggak! Cuma tauk nama dan orangnya aja..”jawab Rara dengan nada sedikit sebal.”isst.. kira ku mah mau ngomong apaan, ternyata cuma mau ngebahas cewek yang nggak dikenal,, sebelnyaa!!” ucapnya dalam hati.
“anaknya manis ya,,anak basket lagi J”celoteh Yudha sambil menyeruput esnya.
Lagi-lagi Rara kesal dibuatnya. Rara merasa cemburu,dan ingin rasanya ia berteriak dan bilang kepada Yudha bahwa sudah berasap telinganya karena mendengarkan hal yang sama sekali tak ingin Ia dengarkan.
“heyy ra…kenapa jadi diem? kamu setuju tidak dengan pendapatku tadi..menurutmu sendiri dia bagaimana?”ucap Yudha yang sedikit mengagetkannya, karena ia tengah melamun akan suasana hatinya.
“kan sudah ku bilang,aku tidak terlalu kenal dengan rizka.jadi kesimpulannya aku tak bisa memberi penilaian terhadapnya”jelas Rara dengan nada yang semakin memperlihatkan bahwa ia tak suka dengan topic perbincangan Yudha dengan nya itu.
“hahaha…loh loh loh kok kamu jadi emosi gitu sih?aku kan hanya bertanya..hahaha…”tawa Yudha yang semakin membuat Rara kesal kepadanya.
“ya jelas lah aku emosi.aku sebel sama kamu,dari tadi yang di bahas cuma rizka,rizka,dan rizka..kenapa harus rizka yang kamu bahas denganku???”celoteh Rara yang kini mulai membingungkan Yudha akan sikapnya.
“kenapa???”tanya Yudha spontan.
“OMG,apa kamu enggak tau?aku itu udah lama suka sama kamu..”ucap Rara seketika.
“Uppzztt…keceplosan!!!”ucap Rara lirih.
Seketika Yudha memandang lekat wajah Rara.sedangkan wajah Rara kini berubah menjadi merah,,layaknya udang panggang. Ia resah,kebingungan,malu,takut jika Yudha seketika akan menertawakan ucapannya tadi. Keduanya terdiam
“astaga!!!bodoh sekali aku..”gumamnya dalam hati.
“tuutttt!!!”tiba-tiba handphone Rara berbunyi nada tanda pesan baru, yang sekaligus memecahkan suasana. Didapatinya pesan dari ayah Rara, bahwa Rara harus segera pulang, karena akan diajak pergi mengunjungi neneknya,mengingat besok adalah hari minggu.
“emm,,aku harus segera pulang, karena ayah mau mengajakku pergi..” jelas Rara kepada Yudha dengan salah tingkahnya.
“oh,ya udah kalo gitu. biar aku anter kamu, tapi aku bayar dulu ya,tunggu sebentar..”ucap Yudha sambil beranjak dari tempat duduk.
Rara hanya mengangguk dan setelah itu mereka berdua bergegas pergi,pulang menuju rumah Rara. Sesampainya di rumah Rara, Yudha langsung pergi meninggalkan Rara, tanpa mengucap salam terlebih dahulu. Rara pun lalu masuk ke dalam rumahnya.
* * *
Keesokan harinya tepatnya hari senin,seperti biasa,pada jam istirahat pertama Rara melihat Yudha tengah berjalan menuju kantin. Namun kali ini Rara tak hanya melihat saja,ia di kagetkan dengan sapaan lembut Yudha terhadapnya.
“hay Rara J..,kamu enggak kekantin?”sapa Yudha terhadap Rara.
“emmm,,enggak..duluan aja..”jawab Rara dengan gugup.
Yudha hanya tersenyum tipis,sembari melanjutkan langkahnya menuju kantin.
“eghmm…cakepnya ceee’ gilaa..”ucap dita yang tiba-tiba berdiri di belakangnya.
“ih,apaan sii…”desah Rara sembari menoleh kearah sahabatnya itu.
“hahaha….biasanya kamu ngomong kaya gitu pas lagi ngeliat Yudha..hahaha..”ledek dita.
“hmmm,, itu kan kemaren,,” jawab Rara dengan nada sedikit mengelak.
“hahaha..iya apa? yakiiinnn?” ledek dita lebih memojokkan Rara.
“emm,tauk lah..hahaha…”jawab Rara lalu berlari meninggalkan dita,menuju ruang kelas.
* * *
Sepulang sekolah Rara langsung bergegas menuju rumahnya,agak nya ia sangat lapar, karena jam istirahat ia tidak makan siang dikantin. Setelah makan siang selesai ia masuk ke kamarnya,ia terdiam memikirkan perasaannya yang semakin menjadi-jadi terhadap Yudha. Sekaligus kejadian kemarin saat ia makan siang bersama Yudha, yang dianggapnya kejadian paling memalukan sedunia. Dan kebetulan itu adalah pengalaman pertamanya diajak makan siang bareng kawan laki-lakinya. Lamunan Rara seketika pecah saat ia mendengar handphonenya berbunyi, dan tak salah lagi, pesan baru dari seseorang yang tadi sedang dipikirkannya, Yudha.
“hay Rara, nanti sore kamu ada acara enggak? kalo enggak mau kan kamu nemenin aku makan di luar? aku lagi males makan dirumah ini.kalo bisa bales ya..”bunyi pesan yang dikirin Yudha kepada Rara.
Sedikit agak berfikir. Rara lalu menyetujui ajakan Yudha untuk menemani Yudha makan di luar dengan syarat pulang tepat waktu. Yudha pun setuju dengan permintaan Rara.
Sore tiba.Yudha menjemput Rara di rumahnya.setelah mendapat izin dari ayah Rara,mereka berdua bergegas pergi ke tempat tujuan. Sambil menikmati makanan yang telah di pesan Yudha pun memulai obrolannya.
“emm ra..aku boleh tanya enggak?”tanya Yudha kepada Rara.
“ya, silakan mau tanya apa?”jawab Rara sedikit malu.
“tentang kemarin, waktu kita makan siang bareng,apa yang kamu katakan itu benar?..”tanya Yudha dengan nada penasaran.
Lagi-lagi Rara bingung,menunduk dan gugup,.ia tak tau akan menjawab apa.
“kok jadi diem ra?..”tanya Yudha dengan menatap lekat wajah Rara.
Akhirnya Rara memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Yudha.
“emm…sebenernya…iya…”jawab Rara gugup.
“iya apa?”tanya Yudha spontan.
“oh my god…kenapa orang ini sedikit lola’…”gumam Rara dalam hati dengan sedikit kesal.
“maksudnya,iya..apa yang aku omongin kemarin bener..aku udah lama suka sama kamu. Tapi kamu malah suka sama orang lain..”ucap Rara menjelaskan.
“oh begitu….”tanggap Yudha sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
“ya ampun..sungguh menyebalkan sekali manusia satu ini,, aku ngomong panjang kali lebar kali tinggi,Cuma di jawab Oh Begitu..sebelnya..”lagi-lagi gumam Rara dalam hati.
“ra..kalo boleh jujur, sebenarnya aku udah lama tertarik sama kamu, tapi aku bingung,kadang malu,soalnya banyak pula temen-temen cowok mu yang punya parasaan ke kamu..ra..aku suka sama kamu,kamu mau kan jadi pacar ku?..”
Seketika Rara tercengang mendengar pertanyaan Yudha,ia tak percaya bahwa laki-laki cuek seperti dia bisa peka dengan perasaan nya. yah walaupun memang itu yang diinginkan Rara.
Dengan senang hati ia mengiyakan pertanyaan Yudha,yang artinya ia mau jadi pacar Yudha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar